Warning: post ini hanya berdasarkan pengalaman penulis selama hidup dan bergaul di kalangan masyarakat Indonesia/Asia dan western di negara Kangaroo ini. Post ini tidak bertujuan rasionalisme terhadap siapapun.
RSVP : request for responses or in French : repondez s’il vous plait yang artinya dalam bahasa Indonesia mohon konfirmasi. Pastinya kalian sering atau pernah mendapat undangan untuk menghadiri suatu acara baik itu formal atau pun tidak, (pernikahan, makan malam, pembukaan galeri, baby-shower, makan siang dan lain-lainnya) baik melalui undangan resmi, email, post, Facebook event, message dan jenis lainnya. Biasanya kita diminta untuk meng-konfirmasi kehadiran kita dan ada batas waktunya. Sering pengundang menyatakan; tolong konfirmasi kehadiran anda sebelum tanggal ini di nomor tersebut atau melalui email. Menurut saya pribadi RSVP ini cukup penting apalagi kalau acara atau pesta-nya mengundang cukup banyak orang. Penting untuk pengundang mengetahui berapa banyak orang yang akan hadir untuk segi catering/makanan, juga untuk budget acara/pesta tersebut.
Selama ini cukup sering saya diminta untuk meng-organisir acara2 kecil2an di kalangan teman2 atau sering juga untuk acara2 di sekolah anak-anak saya. Yang mana saya tidak keberatan karena pada dasarnya saya memang suka untuk menjadi event organiser. Saya senang merencanakan apa tema acara tersebut, atau merencanakan menu makanan dan dekorasi untuk pesta. Saya ikutan bahagia apabila tamu-tamunya menikmati acara tersebut dan yang punya acara juga senang dengan pestanya yang sukses.
Meskipun senang jadi event organiser tapi kadang ada juga dukanya, atau lebih tepatnya hal-hal yang bikin saya sering berkerut dan mengelus dada menahan sabar 🙂 Padahal sabar itu bukan teman saya yang baik loh :p Contoh yang sederhana, uda dibilang rsvp by tanggal tertentu, tetap aza ga rsvp sampai uda dua hari atau sehari sebelum hari H-nya baru deh tiba2 sms kalau bisa datang atau tidak. Atau ada lagi yang bilang maybe, liat sikon, kalo Tuhan mengijinkan saya mau datang tapi nanti dikasi tau lagi dey pastinya. Nah yang terakhir itu, sering sampai hari terakhir ga ada juga konfirmasi. Bikin orang yang host jadi bingung kan. Kalau di tanya2 terus dibilangnya bawel amat sih, masih juga lama acaranya, atau sms/email saya ga dibales sama sekali. Yang akhirnya saya memutuskan bahwa orang tersebut tidak akan hadir, eh…pada hari H-nya tiba2 dia nongol! Ada lagi yang modelnya bilang; oke aku datang, tapi kalau ga ada acara lain ya! WTH!?! Jadi mungkin kalau ada acara lain yang lebih seru atau asyik dia akan membatalkan….wah sungguh sangat sopan…tidakkk! Yang lebih ekstrem lagi, ada juga yang tidak membalas sama sekali apakah dia akan datang atau tidak sampai pada hari H-nya yang memang dia tidak datang. Uhhhmmm….. sedikit tata krama untuk bilang ya dan tidak sepertinya ga ada ruginya kan ?
Disuatu acara baby-shower yang kebetulan saya yang host, di undangan saya bilang tolong jangan datang terlambat ya karena akan ada permainan dsbnya. Salah satu tamu dengan santainya waktu konfirmasi bilang, oh ga apa2 saya bakalan telat koq, terusin aza acara permainannya nanti saya datang pas acara makan2nya aza. Oh my dear Lord, kadang mo kesel sama orang seperti ini tapi gimana ya. Baby shower itu kan bukan hanya kalian datang untuk makan2 aza, tapi juga berpartisipasi dalam acara permainan, quiz, dsbnya. Sedihnya beberapa orang yang saya temui disini masih punya mental seperti itu, datang ke suatu acara hanya untuk makanannya aza. Mingle dengan orang lain nomor dua. Satu hal lagi, sering orang yang diundang datang dengan temannya yang pada dasarnya yang punya pesta tidak kenal sama sekali dengan orang ini dan sebaliknya. Jadi dengan entengnya sering bilang, saya datang ya dan saya mau bawa teman saya. Yang anehnya kalau saya yang jadi temannya itu, saya juga ga bakalan mau ikut datang ke pesta yang selain saya tidak diundang saya juga tidak kenal dengan yang host maupun tamu2 lainnya. Atau mungkin memang begitu ala Indonesia style? Ga enakan style ? Karena kalau saya sedikit complaint, alhasil saya di cap dengan berbagai julukan. Kalau itu hanya acara makan2 yang sedikit orang mungkin saya masih bisa maklum. Tapi kalau acara ini pesta besar atau undangan dinner formal untuk kalangan terbatas dan dia datang bawa teman yang sama sekali ga ada hubungannya dengan yang host, menurut saya sih agak2 gimana ya, lain kalau itu pacar barunya misalnya, masih bisa lah di toleransi 🙂 Sering juga alasan yang mereka bilang, soalnya mereka ga pede jadi kalau bawa teman kalau bosen kan ada temen ngobrolnya. Saya hanya bisa geleng2 kepala.
Moral dari tulisan saya ini adalah kalau kamu diundang ke suatu acara yang diminta untuk RSVP, cobalah untuk mengikuti aturan permainan. Kalau memang pada hari H-nya tiba2 kamu atau anggota keluarga kamu ada yang sakit atau ada hal2 penting lainnya yang tidak bisa dihindari kamu bisa memberitahu bahwa kamu tidak bisa datang dengan alasan sebagai berikut. Kalau kamu diundang ke suatu acara berarti kan si pengundang mengharapkan kedatangan kamu, ( kalau ga, ga usah diundang aza kan) si pengundang love your company, jadi berusahalah menghargai si pengundang juga. Selain untuk catering purpose, dengan rsvp pengundang jadi bisa mengatur budget pengeluarannya juga, terutama apabila ada ‘goodie bag’ sebagai tanda terima kasih.
So, RSVP please…..:) 🙂
Leave a comment